Senin, 31 Maret 2014

Desah Risau yang Takberujung



Aku belum menemukan jalanku
Untuk menemukanmu yang membuatku jenuh
Hingga kini aku masih disini
Masih menunggu informasi yang aku cari
Tak segera aku jumpai dimana kau berdiri
Wajahmu yang dulu masih terpaku
Pada memori mataku yang seakan mulai layu
Bayang wajahmu mulai memudar
Seiring tak bertambahnya kadar pertemuanku denganmu
Hampir 100 purnama kita tak bertemu
Tentu kini wajahmu berbeda
Imaginasiku mulai meraba
Seraut wajah yang pernah ada
Dimana ada nada yang tercipta
Lewat alunan rintik kebersamaan
Alunan rintikan hujan akan membawa alunan risauku
Pada sebuah sebuah hati yang telah lama aku nanti
Hingga kini aku tak mampu Menggigat namamu
Namun wajahmu selalu terbalut indah pada kisah
Dimana tiada awal yang takkan berujung

Yogyakarta,29 November 2011


Menela'ah Sejarah Tahun Hijriyah



Tahun Hijriyah
Tahun yang berawal pada proses hijrah
Hijrahnya Nabi dari Mekah ke Madinah
Tahun yang baru
Kehidupan yang baru
Dan keadaan yang baru
Madinah
Kota yang multikultural
Kota yang multi sosial
Kota yang menghargai perbedaan
Tahun baru hijriyah
Tidaklah meriyah
Namun penuh sejarah
Berbeda dengan tahun masehi
Penuh dengan perayaan
Serta kemeriyahan disetiap kota didunia
Namun hanya sesaat
Tiada yang bermanfaat ataupun keramat
Hanya maksiat yang mencuat
Itulah perbedaan perayaan dua tahun baru
Penuh semangat yang baru
Namun penuh haru

Yogyakarta,26 November 2011


Imajinasi Kosong



Aku ingin menulis puisi
Akan tetapi aku tak menemukan intuisi
Hanya lamunan yang menghiasi
Hingga aku seperti orang depresi
Anganku masih melayang-layang
Pada awang-awang yang aku pandang
Menjadi usang karna tak tertuang
Aku mencoba menulis puisi yang romantis
Namun itu hanya membuatku melangkolis
Menangis mengigat hal-hal yang romantis
Aku mencoba tegar
Biar wajahku sedikit bersinar
Walau hatiku masih terbakar…

Yogyakarta, 23 November 2011


Sifat Manusia Saat Tiada Finansial



Sensitif...
Itulah yang terjadi
Itulah yang tergambarkan
Itulah yang tertuang
Tinta telah tertulis
Susah untuk menghapusnya
Emosi...
Hal yang biasa menghampiri
Hal yang biasa menimpa
Dan hal yang biasa menghiasi
Duahal yang selalu menggikuti
Sensitif dan emosi selalu hadir
Pada diriku saat finansialku kurang
Sifat sensitif dan emosi akan mudah datang
Seiring Finansial yang tak kunjung datang
Sensitif dan emosiku saat kurang finansial
Akan melebihi sensitif dan emosinya seorang perempuan yang datang bulan

Yogyakarta, 22 November 2011


Momentum Hari Pahlawan



66 Tahun yang lalu para pahlawan berjuang
Berjuang membela negaranya untuk pertama kali
Surabaya adalah kota yang bergejolak itu
Para pahlawan dengan gagah berani
Membela Negaranya yang baru seumur jagung
Berawal dari terbunuhnya seorang brigadir Inggris
Pengantinyapun meradang dan memberi ultimatum
Para pemuda tidaklah tinggal diam
Mereka melakukan perlawanan demi tegaknya kedaulatan
Namun itu 66 tahun yang lalu
Kini negara ini sedang mengalami krisis
Hampir disegala lini
Kini pahlawan tidak berjuang melawan penjajah asing
Akan tetapi melawan keadaan yang tidak memungkinkan
Pahlawan pada masa kini adalah mereka yang telah mengharumkan bangsa
Baik dalam bidang olahraga, seni, dan pendidikan maupun sosial
Pahlawan adalah seseorang atau sekelompak orang yang memberikan kebaikan
Baik pada diri pribadi maupun bagi masyarakat

Yogyakarta, 10 November 2011